Apakah permainan pétanque ini berubah menjadi mimpi buruk? Cari tahu bagaimana ancaman pembunuhan mengakhiri permainan mangkuk yang tidak bersalah ini!

Benamkan diri Anda dalam inti permainan pétanque yang berubah menjadi mimpi buruk: ancaman pembunuhan dan permainan boule yang tidak bersalah bersinggungan untuk hasil yang tidak terduga. Intrik dan misteri menanti Anda di artikel menawan ini.

Sebuah permainan polos yang berubah menjadi mimpi buruk

Permainan pétanque yang damai antara teman-teman di kota kecil Albias, sebelah utara Montauban, dengan cepat berubah menjadi mimpi buruk ketika terjadi pertengkaran antara para pemain dan seorang pengendara mobil. Saling basa-basi terjadi dan ancaman pembunuhan dilontarkan, membuat para peserta berada dalam situasi yang menakutkan.

Sebuah kejadian mengejutkan dan pelarian yang tergesa-gesa

Faktanya terjadi hampir setahun yang lalu, pada tanggal 23 Juni 2023, ketika pengemudi yang diketahui bernama Salim kehilangan ketenangannya setelah melintas terlalu dekat dengan pemain pétanque dengan mobilnya. Saksi mata mengatakan dia mengancam akan menggorok leher mereka dan menembak kepala mereka. Situasi dengan cepat memburuk dan ketika polisi tiba, tersangka sudah melarikan diri.

Pelarian yang gagal

Meski berusaha melarikan diri, Salim segera ditemukan berkat bantuan warga yang melihatnya di taman miliknya. Pihak berwenang menggunakan taser untuk menangkapnya dan mengakhiri upayanya untuk melarikan diri melintasi ladang. Dia kemudian dibawa ke pengadilan Montauban untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.

Versi yang saling bertentangan dan kesaksian yang memberatkan

Dalam persidangan, Salim mengaku mengemudi tanpa SIM dan melontarkan hinaan, namun membantah ancaman pembunuhan. Namun kesaksian para penggugat dan saksi sangat banyak sehingga menimbulkan teror yang dirasakan selama kejadian tersebut. Pengacara salah satu penggugat juga mengemukakan fakta bahwa kliennya hidup dalam ketakutan akan pembalasan, sehingga meminta kompensasi finansial.

Sebuah kalimat yang patut dicontoh

Jaksa Magali Bordes menyoroti perilaku Salim yang tidak dapat diterima dan menggambarkan sikapnya sebagai « caid ». Dia meminta hukuman sepuluh bulan penjara, enam di antaranya ditangguhkan selama dua tahun, serta larangan berhubungan dan kewajiban memberikan kompensasi kepada para korban. Pengadilan mengikuti permintaan ini, juga menambahkan denda dan ganti rugi.

Pembelaan yang berupaya meminimalkan fakta

Dalam pembelaannya, pengacara Salim berusaha meminimalkan fakta, meragukan versi saksi dan menekankan tidak adanya pencarian terhadap pria yang mendampingi terdakwa. Dia memohon hukuman yang lebih ringan, agar kliennya dapat membangun kembali hidupnya.

Keputusan tegas dari pengadilan

Pengadilan tidak yakin dengan argumen pembelaan dan menjatuhkan hukuman yang patut dicontoh terhadap Salim. Dia tidak hanya harus menjalani hukuman penjara, tetapi juga membayar denda dan ganti rugi kepada para korban. Insiden tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya tetap tenang dan menyelesaikan konflik secara damai, meski hanya sekedar permainan bowling.

Retour en haut